Suasana meriah dalam beragam atraksi budaya menandai Kirab Pembangunan 108 Tahun Kalurahan Plembutan Playen Gunung Kidul. Sebelas padukuhan di penjuru Plembutan mengeluarkan delegasi dalam nuansa budaya.
Kirab yang digelar Minggu (26/5/2024) dimulai dari Pasar Wiyoko menuju Balai Desa Plembutan yang berjarak sekitar 1 km. Peringatan yang mengambil tema “Nyawiji ing Mukti” ini sempat membuat kemacetan di jalan Playen-Paliyan. Beberapa bus wisata sempat tertahan menanti rombongan kirab memasuki lapangan di samping Balai Kalurahan Plembutan.

Yang cukup menghebohkan adalah masing-masing padukuhan di 11 titik bergerak menuju lokasi peringatan dengan berjalan dan menggunakan beragam moda transportasi. Dalam pantauan mabur.co dukuh Ngasem Selatan harus menempuh jalan kaki sekitar 2 km, sedang dukuh terjauh adalah Galih.
Masing-masing padukuhan nampaknya berusaha menampilkan seluruh potensinya. Hal ini terlihat tidak saja dari jumlah peserta kirab dari tiap dusun tetapi juga muatan yang ditampilkan. “Kami menampilkan seluruh potensi yang ada. Mulai hasil pertanian lengkap peralatannya, gejog lesung, karang taruna sampai adik-adik TK. Semua kami gerakkan secara swadaya menurut kemampuan kami”, tandas Iswarsono yang menjabat Dukuh Ngasem Selatan.
Sementara tokoh pemuda Agus Wahid Cahyanto kepada mabur.co berharap agar dengan pelaksanaan kirab budaya ini lebih merekatkan kerukunan warga. “Andalan kami memang kekompakan warga. Potensi ini sudah menjadi kekuatan dukuh kami sejak dulu sehingga kami bisa membuat lumbung pangan. Dulu tiap panen warga mengumpulkan ketela, tetapi sekarang padi. Inilah yang menjadi modal kami dalam membangun”, jelasnya.

Sementara itu Wahjudi Djaja SS MPd dari Pokja Ketahanan Ekonomi Badan Kesbangpol DIY, yang hadir di lokasi kepada mabur.co berharap agar pemerintah Kalurahan Plembutan lebih peduli dan kerja keras untuk memberdayakan potensinya.
“Masyatakat Plembutan memiliki kohesi sosial yang tinggi. Ini modal kultural yang harus dijaga untuk menopang pembangunan. Apalagi sekarang kalurahan menjadi pilar utama pengembangan perekonomian. Dengan keragaman potensi yang dikelola secara terpadu, Plembutan potensial menjadi kalurahan yang kuat dan mandiri”, papar dosen STIE Pariwisata API Yogyakarta ini.
Setelah kirab dari Pasar Wiyoko, rombongan menampilkan atraksi sekitar 10 menit di hadapan panggung kehormatan. Mereka kemudian masuk lapangan dan membubarkan diri. Masyarakat Plembutan antusias melihat Kirab Pembangunan di sepanjang tepi jalan Playen-Paliyan. Hadir Lurah Plembutan H Sukono, jajaran Kapanewon Playen, personil Polsek Playen, Koramil Playen dan unsur kelembagaan Kalurahan Plembutan.
(*)



