Sebagai kearifan lokal sesaji berperan menjaga keberlangsungan harmonisasi semesta. Sebagai praktik dharma ekologi, sesaji merawat hubungan yang selaras antara manusia, mikroorganisme, hewan, tumbuhan, leluhur, makluk tak kasat mata dan seluruh entitas hidup.
Berkaitan dengan itu, Pusat Kajian dan Studi Budaya (PKSB) Taman Sesaji menggelar kegiatan bertajuk Ruang Rupa Taman Sesaji. Digelar di Graha Sastra Keselatan (Langenarjan Lor No 8 Yogyakarta) pada 7-12 Desember 2024, kegiatan ini melibatkan 15 seniman.
PKSB merupakan lembaga yang berkonsentrasi pada tradisi literasi sesaji di Indonesia. Selama ini masih banyak respon minor terhadap tradisi sesaji. Muncul disinformasi, misinformasi dan malinformasi yang sering disematkan kepada aktititas sesaji.
Dengan kegiatan ini diharapkan masyarakat sebagai pemilik peradaban mampu memahami konsep ekologi. Mereka harus memiliki kepekaan pada kode, simbol dan tetanda semesta.
Ruang Rupa Taman Sesaji diorientasikan sebagai bentuk upaya pelurusan narasi tentang sesaji. Media kegiatannya meliputi pameran karya lukis dan seni liping, performance mantra sesaji, gurit dan kidung sesaji, performance art “Ritus Sesaji” dan “Sesaji Terakhir” serta diskusi sesaji.

Agenda kegiatan antara lain Sabtu (7 Desember 2024) pembukaan mulai 16.00 WIB ditandai Monolog Wayang Mega “Cinta Kasih Tanpa Batas” oleh Bedjo Ludiro, Orasi Budaya “Taman Sesaji: Membuka Ruang Menyemai Peradaban” oleh Wahjudi Djaja, Ulasan Kekaryaan dan Pembukaan Ruang Rupa Taman Sesaji oleh Dr Hajar Pamadhi MA (Hons).
Minggu (8 Desember 2024) mulai 16.00 WIB Performance Ritus Mantra Surya Sakethi “Seribu Wajah” oleh Hangno Hartono, Ulasan Performance oleh Wenry Wanhar, Diskusi Mantra dan Alam Semesta, serta Performance “Ibu Bumi: Bumi Tidak Sedang Baik-baik Saja (oleh Laksmi Sitoresmi).
Senin (9 Desember 2024) mulai 16.00 WIB Performance Art “Ritus Reresik Sukerto” (oleh Iwan Wijono), Ulasan Performance Art (oleh Nanang Arizona), dan Diskusi Ritus Sukerto. Selasa (10 Desember 2024) mulai 16.00 WIB Performance Art “Sesaji Terakhir” (oleh Tri Suharyanto), Ulasan Performance Art oleh Mahmud Alqadrie, dan Dialog Interaktif.
Klinik dan Sesaji Aksara (oleh Suhadi Iqro Honocoroko dilaksanakan 9-11 Desember 2024 mulai 16.00 WIB. Dan Rabu (11 Desember 2024) mulai 16.00 WIB Dialog Sesaji Bersama KRT Romo Manu J Wijoseputra.
Ruang Rupa Taman Sesaji melibatkan 15 seniman, pelukis dan praktisi antara lain Agus Suyamto, Arita Savitri, Bedjo Ludiro, Bedjo Wage Su, Eko Hand, Fio Retno, Guntur Ajisaka, Hangno Hartono, Ian Santana, Ipong Suranto, Iwan Wijono, Sindu Catter, Tri Suharyanto, Tukirno B Sutejo, dan Garuda Sukmantoro.
(*)



