Rampak Tarian Panji, Saat Benih Kebaikan Tumbuh di Bumi

Irama kentungan berbunyi bertalu-talu. Bergerak dari lereng Merapi menuju arah selatan. Bedug bersahutan bergemuruh memapak keluarnya panji. Sesosok perempuan cantik semampai dalam belutan baju kehitaman.

Lereng selatan Merapi menyimpan berjuta mimpi
Menyibak kisah dari batu-batu sejarah
Mengakrabi Bumi menyentuh akar-akar misteri
Meramu tuah menuju kemana kita melangkah

Melengking suara panji membaca semesta. Melacak sejarah menentukan arah. Sampai di tempuran Kali Sempor, Kali Sepoto dan Kali Beji dia berhenti. Datang bayangan hitam memberikan benih biji asem kranji. Ditanam di hamparan persawahan hingga tumbuh tunas-tunas baru. Mendadak landak datang menyerang tanaman hingga rusak. Kesedihan melanda warga padusunan.

Puja doa mantra dilangitkan. Usaha dan kerja tak henti dikerjakan. Landak terusir karena kuatnya renung pikir. Sawah tumbuh menghijau penuh berkah. Kiai Panji menjadi legenda. Dan Karang Kepanjen menjadi dusun yang hidup rukun, damai, tanpa perselisihan.

Itulah kira-kira pesan yang disampaikan saat melihat latihan Rampak Tarian Panji di Kepanjen, Trimulyo, Sleman. Syair Panji ditulis Wahjudi Djaja, sutradara dan koreografer oleh Jujuk Prabowo. Para pemain yang berjumlah 40 orang muda-mudi yang tergabung dalam Sanggar Budaya Karang Kepanjen yang diketuai Kusbiantoro.

Rampak Tarian Panji akan digelar Minggu malam 3 Maret 2024 di area Ruwahan Ageng Kiai Panji di Kepanjen, Trimulyo, Sleman. Ruwahan sendiri dilaksanakan mulai 29 Februari sampai 3 Maret 2024. Ruwahan digelar selain merupakan prograk Kalurahan BudayabTrimulyo juga diniatkan sebagai upaya mengangkat beragam potensi sejarah, seni budaya, pariwisata dan UMKM.

Dalam evaluasi seusai latihan, Jujuk Prabowo mengakui sudah banyak kemajuan. “Tinggal rasa dan ekspresi beberapa penari yang perlu lebih diperhatikan agar penghayatannya kena. Musik pengiring juga sudah mapan dan mampu mengiringi gerak penari dengan baik. Semoga menjadi maksimal pada saat pentas”, tandas sutradara Teater Gandrik ini.

Untuk kostum dan musik semuanya merupakan swadaya dan kreasi sendiri. Kemandirian menjadi penting karena menjadi alas gerak kebudayaan ke depan. Pemain yang rata-rata belum pernah mengenal seni teater ini menjadi pemaian yang menjanjikan karena tekun menjalani latihan.
(*)

0

Share

By About

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Mabur.co

© 2025 Mabur.co