Gelar Exploring The Harmony of The Past, CLC UII Libatkan Puluhan Mahasiswa Asing

Puluhan mahasiswa asing dan lokal terlihat serius mengikuti program yang digelar Culture and Learning Center Universitas Islam Indonesia (CLC UII). Exploring The Harmony of The Past adalah sebuah program budaya yang mengajak peserta baik mahasiswa lokal dan international UII untuk menjelajahi keunikan dan nilai sejarah Candi Kimpulan dan Candi Plaosan.

Program yang dilaksanakan pada Senin (24/2/2025) menampilkan dua narasumber yakni Wahjudi Djaja (Ketua Umum Keluarga Alumni Sejarah Universitas Gadjah Mada) dan Ancah Yosi Cahyono (Anggota Komunitas Kandang Kebo).

Menurut Rina Desitarahmi SPd MHum selaku dosen pendamping, kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan pemahaman tentang warisan budaya Indonesia, khususnya bagaimana dua candi ini merepresentasikan harmoni antaragama dan antarbudaya.

“Melalui sesi edukatif, diskusi interaktif, dan field trip, peserta diajak untuk mempelajari arsitektur, sejarah, dan makna filosofis di balik kedua candi tersebut”, paparnya.

Kegiatan ini, lanjutnya, dimaksudkan agar peserta tidak hanya belajar tentang sejarah dan arsitektur candi, tetapi juga merasakan betapa pentingnya toleransi dan harmoni dalam keberagaman.

“Interaksi dengan para ahli sejarah dan arkeologi, serta diskusi antarpeserta dengan latar belakang yang berbeda (mahasiswa lokal dan mahasiswa asing), menciptakan suasana yang kaya akan pengetahuan dan perspektif baru. Field trip juga memberikan pengalaman langsung yang menyenangkan dan kreatif, membuat peserta semakin menghargai warisan budaya Indonesia dan dapat menunjukkan sisi kreatif melalui kompetisi instagram reels sebagai bentuk output dari kegiatan ini”, tandasnya.

Acara diawali dengan paparan singkat tentang peradaban Mataram Kuno oleh Wahjudi Djaja, dilanjutkan terjun ke lokasi dua candi dipandu oleh praktisi percandian Ancah Yosi Cahyono. Meskipun dalam suasana hujan, selama acara para mahasiswa dan staf antusias menanyakan hal ihwal tentang peradaban Jawa Kuna dan sisi arkeologis kedua candi.

Harapannya, imbuh Rina, kegiatan seperti tersebut dapat terus dilaksanakan secara rutin dengan jangkauan yang lebih luas.

“Semoga semakin banyak generasi muda yang terinspirasi untuk mempelajari dan melestarikan warisan budaya Indonesia. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk memperkuat nilai-nilai toleransi dan persatuan dalam masyarakat, serta mendorong kolaborasi antarlembaga untuk mempromosikan kekayaan budaya Indonesia ke tingkat nasional maupun internasional”, pungkasnya.
(*)


Share

By About

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mabur.co

© 2025 Mabur.co