Habib Husein Pimpin Ziarah Bersama di Makam Habib Ahmad Bafaqih

Maulid Simtudduror yang rutin digelar setiap malam Jumat Kliwon di kompleks Makam Bulan Kalurahan Banyurejo Tempel Sleman(5/10/2023). Habib Husein bin Muhammad bin Ahmad Bafaqih memimpin langsung ziarah bersama di pusara Habib Ali Bafaqih, Habib Ahmad Bafaqih dan keluarganya.

Diawali dengan pembacaan Surat Yassin dan tahlil, jamaah yang memenuhi kompleks makam terlihat khusuk memanjatkan doa dan sholawat. Mereka berdatangan dari berbagai wilayah di sekitar Sleman. Kebetulan masih dalam suasana bulan Rabiul Awal dimana lahir junjungan umat muslim nabi teladan sepanjang zaman Muhammad SAW.

Sebagaimana para datuknya, Habib Husein tak henti mengadakan syiar ajaran Islam dan mengajak umat untuk senantiasa bersholawat. Meski masih relatif muda, Habib Husein telah dikenal luas dan memiliki jamaah di berbagai daerah. Selain Sleman, sosok yang akrab disapai Ayiek ini telah membina jamaah di Batang, Bandungan, Temanggung, Wonosobo, Comal, dll.

Dalam sebuah kesempatan, Habib Husein mengisahkan perjalanan dakwah yang tak selalu mudah dijalankan. “Ikhlas saja kita mengajak umat menuju kebaikan. Sebisa mungkin kita mencarikan solusi bagi warga masyarakat dan jamaah agar mereka bisa memiliki hidup yang lebih baik”.

Di berbagai daerah yang menjadi binaannya, Habib Husein memang dikenal memiliki kepedulian yang tinggi pada kehidupan kaum tani. Dakwah dengan jalan budaya dikolaborasikan dengan syiar menjadi salah satu strategi yang banyak diminati warga. Hari-hari dilalui dengan dakwah dari satu kota ke kota lain.

Pilihan untuk menggerakkan sholawat dan dakwah dengan membantu warga dan jamaah di bidang pertanian, lapangan pekerjaan dan penyiapan beragam kebutuhan dasar, terbukti sangat efektif. Untuk merapatkan barisan itu Habib Husein mendirikan jamaah Muhayyijul Asywaq sejak tahun 2006 yang lalu.

Dalam lirik lagunya antara lain ditulis “Berhias akhlak bersulam ilmu, serentak kita bersatu. Membangun nusa dan juga bangsa, tanah air Indonesia”. Sebuah gerakan nyata yang diorientasikan untuk kebangkitan dan kejayaan Nusantara melalui penguatan peran desa dan Bumdes.

Desa adalah pilar utama negara. Jika desanya kuat maka negaranya berdaulat. Potensi desa yang selama ini tak dikelola dengan baik, pelan-pelan difasilitasi agar semakin berdaya.

*Wahjudi Djaja (Founder Lingkar Desa)

0

Share

By About

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Mabur.co

© 2025 Mabur.co