Dari Identifikasi Potensi Oleh STIEPAR API, Klaci I Seyegan Bisa Jadi Destinasi Unggulan

Potensi pariwisata dukuh Kleci I sangat menjanjikan. Didukung kuatnya swadaya warga masyarakat dan keterlibatan para tokohnya, tidak mustahil Kleci I akan jadi destinasi unggulan terutama di Sleman bagian barat. Untuk itu diperlukan penataan dan pengelolaan sumber daya secara berkesinambungan.

Demikian benang merah sarasehan pariwisata di rumah Dukuh Klaci I Margoluwih Seyegan Sleman, Senin (21/10/2024) malam. Sarasehan digelar mahasiswa STIE Pariwisata API Sleman yang mengikuti matakuliah Budaya dan Geografi Kepariwisataan.

Mahasiswa STIE Pariwisata mengidentifikasi potensi wisata Klaci I

Dalam pengantarnya dosen pendamping Wahjudi Djaja SS MPd menyampaikan, pengembangan potensi pariwisata harus mengangkat karakter sekaligus mempertimbangkan positioning. “Agar tidak terjebak pada budaya latah dalam pengembangan potensi pariwisata, diperlukan pemetaan dan analisis mendalam. Dari hasil identifikasi para mahasiswa, potensi Klaci I memang luar biasa. Untuk itulah kami menugaskan mahasiswa agar membantu warga Kleci I menemukan potensi yang paling layak diprioritaskan”, tandas anggota Badan Promosi Pariwisata Sleman (BPPS) ini.

Sementara itu Kapala Dukuh Klaci I, Muladi, menjelaskan karang taruna sudah merintis pembuatan destinasi sejak Februari 2024. “Para pemuda membersih kali, babat alas merintis desa wisata. Harapan kami agar Klaci I bisa maju dan bangkit. Delapan bulan kami kerja bakti menghabiskan dana swadaya sekitar 78 juta sambil memikirkan mau seperti apa jadinya nanti. Maka mohon bimbingan dan masukannya agar kami tak salah melangkah”, ungkapnya.

Dalam paparannya Yuliansyah menjelaskan tiga faktor penting sebelum menggerakkan pariwisata. “Kita perlu memperhatikan penataan pengelola destinasi, penambahan fasilitas pendukung dan penguatan pemberdayaan masyarakat. Untuk paket, kami merekomendasikan long package (camping, fun games, rafting/tubing dan sepeda UMKM) , agrowisata (petik apukat) dan bicycle package (fun games dan UMKM visit)”, urainya.

Pemaparan hasil identifikasi potensi

Menanggapi presentasi itu Maryono (BPKal Margoluwih) mengapresiasi hasil riset agar bisa dikembangkan sebagai desa wisata rintisan. “Kami mendukung kegiatan karang taruna untuk membersihkan lokasi yang dulunya penuh bambu. Para pemuda harus membeli gergaji sehingga lokasinya bersih dan bisa untuk rafting. Tetapi jujur kami kesulitan dana pengembangan. Dari Kalurahan Margoluwih ada dana desa 2025 sebesar 100 juta untuk menyempurnakan akses”, jelasnya.

Sedangkan Sudaryono (LPM) menyampaikan rasa terima kasih atas pengabdian masyarakat mahasiswa STIE Pariwisata API Yogyakarta. “Setelah berproses selama delapan bulan, kami belum tahu, apakah tidak menarik sehingga belum diminati wisatawan. Apa icon yang tepat sesuai analisis untuk Klaci I. Apakah Wadas Mili? Tetapi kami sepakat jangan meniru deatinasi yang sudah ada”, pungkasnya.

Hadir dalam sarasehan selain tokoh dan lembaga padukuhan Klaci I juga pengurus UMKM, Karang Taruna, pengelola dan KWT. Kelompok mahasiswa yang mengambil Klaci I sebagai lokasi kegiatan adalah Yuliansyah Ichwan, Muninggar Sekarini, Selfi Marlina, Afrila Vernandita, Rocella Aprilly Boru Saragih, Ndaru Cahyono, Oktaviani Eka Putri dan Selvina Ayu Aqilla. Selesai sarasehan yang diisi tanya jawab, dilanjutkan penyerahan bingkisan, doorproze, foto bersama dan ramah tamah.
(*)


Share

By About

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mabur.co

© 2025 Mabur.co