Dies ke-24 STIE Pariwisata API: Mengakar Menumbuhkan Destinasi

Oleh: Wahjudi Djaja*

Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata (STIEPAR) API Yogyakarta genap berusia 24 tahun. Sebuah usia yang boleh dibilang dewasa. Beragam pencapaian telah dilakukan, dengan berbagai prestasi yang membanggakan.

Lama berkecimpung dalam penyiapan tenaga ahli kepariwisataan, STIEPAR API Yogyakarta juga berada di garda depan dalam menginisiasi desa wisata, desa budaya, desa sejarah dan beragam destinasi. Orientasinya jelas, melibatkan masyarakat dalam mengelola dan mengembangkan potensinya agar bisa berdaya guna.

Ada yang menarik dari perkuliahan di STIEPAR API Yogyakarta. Para dosennya menjadikan desa binaan sebagai laburatorium dimana para mahasiswa dari berbagai penjuru Nusantara bisa belajar dan berbagi pengalaman. Mereka bisa saling belajar tentang local wisdom.

Pembelajaran yang dikembangkan contextual learning, artinya menempatkan desa binaan sebagai tempat pembelajaran bersama. Ilmu di bangku kuliah segera bisa diaktualisasikan secara penuh untuk melahirkan pemahaman dan penghayatan yang utuh. Kuliah tak hanya di kelas tetapi turun ke bawah dan hadir bersama-sama masyarakat.

Yang menarik dari para alumninya adalah mereka kebanyakan bekerja di lembaga negara dan pemerintahan khususnya yang bergerak di bidang pariwisata dan kebudayaan. Sebagian yang lain menekuni beragam turunan usaha kepariwisataan. Dengan bekal manajemen pariwisata, para alumni bisa menerapkan secara langsung pada bidang ketugasannya.

Mahasiswa dididik dan didampingi untuk mengidentifikasi, menganalisis, mendeskripsikan, dan menemukan simpulan atas permasalahan. Mereka sejak dini diajari menghadapi masalah dan merekonstruksinya untuk menemukan ilmu dan teori. Ini akan mendorong mahasiswa untuk lebih mandiri, kreatif dan inovatif dalam kehidupannya. Teori dan pendekatan keilmuan jelas diperlukan, tetapi tidak diajarkan secara dogmatis. Itu perlu dilakukan untuk membangun kerangka berpikir mahasiswa agar integral dan holistik dalam melihat permasalahan.

Sepulang mereka ke daerah asal, mereka bisa menerapkan ilmu dan pengalamanannya. Membekali mahasiswa dengan ilmu kehidupan ternyata jauh lebih bermakna dan berguna bagi mahasiswa.

Dirgahayu.

*Dosen STIEPAR API Yogyakarta

0

Share

By About

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Mabur.co

© 2025 Mabur.co