Perhelatan budaya Ruwahan Ageng Kiai Panji yang digelar sejak 29 Februari akhirnya berakhir Sabtu malam 2 Maret 2024. Penutupan ditandai pementasan seni tradisi jathilan Laras Guntur Manunggal sejak sore sampai dini hari Minggu (3/3/2024). Seluruh panitia terlihat berbagi peran dan lokasi mengingat banyaknya penonton.
Meskipun siang sampai sore kawasan Kepanjen dibombardir hujan, tak menyurutkan minat para penggemar jatilan. Pada pementasan malam tergolong fenomenal. Seluruh kantong parkir di area Kepanjen penuh termasuk halaman rumah penduduk. Antrean kendaraan masih terjadi menjelang pukul 23.00 WIB.
“Malam ini ada tiga tempat yang mementaskan jatilan dan tak jauh dari Kepanjen. Alhamdulillah antusiasme penonton ke Kepanjen tetap tinggi. Semoga bisa mengobati kesedihan para pedagang UMKM yang sebelumnya sepi karena hujan”, tandas Dukuh Karang Kepanjen Erna Nurohmi.
Momentum ruwahan juga ditandai pulangnya warga Kepanjen yang kerja dan menetap tinggal di kota. Salah satu putra Kepanjen, Kisdianto, kepada mabur.co menyampaikan sengaja pulang untuk ikut memeriahkan ruwahan.
“Saya pulang dalam rangka ruwahan. Dan merasa bangga karena Kepanjen semakin maju dan berkembang. Sepengetahuan saya baru sekarang diadakan perayaan ruwahan secara besar-besaran. Semoga ke depannya bisa mengangkat potensi sehingga bisa lebih memberikan manfaat bagi warga Kepanjen. Kami ada komunitas pecinta pohon yang bisa diajak kerja sama untuk aksi penanaman pohon buah”, papar personil Detasemen POM AL Jakarta ini.

Dalam pandangan budayawan Wahjudi Djaja, penutupan Ruwahan Ageng Kiai Panji terlihat unik dan menarik. “Dari penonton yang memenuhi arena jatilan, tak sedikit yang berasal dari kelompok milenia dan gen z. Dengan pakaian yang rapi dan wajah cantik, mereka menikmati jatilan sampai selesai. Artinya, kekhawatiran bahwa seni tradisi tak diminati kaum milenial tak sepenuhnya tepat. Ini menarik dan melahirkan optimisme baru”, papar dosen STIE Pariwisata API Yogyakarta yang telah tiga bulan mendampingi Kepanjen ini.
Dalam pantauan mabur.co sampai Minggu dini hari (3/3/2024) pukul 01.00 pentas seni tradisi jatilan Laras Guntur Manunggal pimpinan Ibnu Budi Saktiawan (IBS) baru selesai. Ketua Panitia Ruwahan Aditya Dwi Nugroho beserta Ketua RT Supardi dan Subagyo beserta seluruh panitia masih berjaga bersama Babinkamtibmas Polsek Sleman, Parikesit dipimpin Murjito, TRC Kapanewon Sleman dan tim keamanan Linmas Kalurahan Trimulyo.
(*)



