Ruang Rupa Taman Sesaji Hari Kedua, Puja Doa Semesta Ditutup Penampilan Seniman Cina

Doa, mantra dan kolaborasi menjadi kunci yang diangkat para seniman dalam Ruang Rupa Taman Sesaji hari kedua. Melalui cara dan medianya masing-masing mereka memiliki kesamaan komitmen dalam menjaga harmoni semesta.

Pada Minggu (8/12/ 2024) mulai jam 16.00 WIB tampil performance “Mantra Seribu Wajah” oleh Kelompok Surya Sakethi. Mereka terdiri ataa Eko Hand, Ki Supriyadi Sapta Atmaja, Ki Hangno Hartono, Nyai Astika, Om Jill and Friends.

“Surya Sakethi menyampaikan pesan mantra 1000 seribu wajah. Pelaku dan pendengar mengalami kebangkitan jiwanya menjadi duta hutan budaya. Tugas peradaban mereka untuk menjaga keselarasan semesta”, kata Eko Hand seusai pentas
.
Sedangkan Laksmi Sitoresmi melalui performansnya mengingatkan bahwa bumi sedang tidak baik-baik saja. “Inti pementasan adalah mengeksplorasi empat nafsu manusia (lauwamah, supiah, amarah, dan mutmainah) yang tak seimbang. Dengan sesaji macan kerah, Laksmi mengingatkan agar manusia menjaga keseimbangan ke empat nafsu”, jelas Hangno Hartono.

Pementasan tersebut kemudian diulas oleh budayawan Wenri Wanhar. “Bumi dan laut merupakan satu kesatuan. Dulu kita mengenal filosofi segoro gunung. Dalam diri manusia ada tujuh tingkatan alam yang urutannya adalah Satya Loka, Tapa Loka, Jana Loka, Maha Loka, Swarga Loka, Alam Halus Bawah Loka, dan Mayapada. Dengan memahami ke tujuh tingkatan itu, manusia mencapai puncak yakni kesadaran budaya sebagai kesadaran paling tinggi”, jelas Wendi.

Hari kedua ditutup dengan penampilan seniman Cina Ti Ling. Dengan gitar mungil ditemani kucing Ling berhasil memukau hadirin. Dia merasa berada dalam rumah yang sama sehingga tidak canggung.

(*)


Share

By About

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mabur.co

© 2025 Mabur.co