Capaian pendapatan asli daerah (PAD) sektor pariwisata Sleman selama 2023 sebesar Rp 319,84 milyar (95,94%) dari target Rp 332, 84 milyar di tahun 2023. Angka itu didominasi dari pajak hotel, restoran dan hiburan sebesar Rp 314,84 milyar.
Demikian disampaikan Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Sleman, Kus Endarto, dalam jumpa pers Outlook Pariwisata Sleman 2024 di Floating Resto, Jumat (22/12/2023). Turut mendampingi personil Badan Promosi Pariwisata Sleman (BPPS) Agung Sasongko (PHRI) dan Wahjudi Djaja (Akademisi).
Kunjungan wisatawan ke Sleman selama 2023, lanjutnya, sebanyak 6.961.925 kunjungan dari target 7 juta kunjungan. “Kunjungan dalam negeri masih mendominasi yakni sebesar 6.793.455 atau setara 97,58%. Dari angka itu, wisatawan yang ke Sleman berasal dari Pulau Jawa sebesar 78,06%. Sedang wisman yang ke Sleman berasal dari Malaysia, Singapura, Tiongkok, AS dan Perancis”, jelasnya.
Untuk libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 dihitung sejak 22 Desember 2023 sampai 7 Januari 2024, diperkirakan ada kunjungan ke Sleman sebesar 225.000 sampai 300.000 kunjungan. “Jika asumsi belanja wisatawan Rp 850.000 sampai Rp 1.700.000 dengan length of stay 1,75 sampai 1,98 hari, maka perputaran uang peiode itu antara Rp 334,69 sampai Rp 994,5 milyar”, tandasnya.
Sementara itu untuk outlook 2024, target kunjungan masih di angka 7 juta dengan rerata length of stay wisnus di hotel berbintang dan non bintang antara 1,75 sampai 1,90 hari. Sedang untuk wisman antara 2,10 sampai 2,25 hari.
Terkait dengan itu, promosi pariwisata tetap merupakan kunci utama. “Selain dengan mengoptimalkan teknologi informasi, keikutsertaan dalam pameran skala nasional dan internasional seperti travel dialog dan table top sangat diperlukan. Pariwisata adalah soal kepercayaan. Itu yang harus kita raih dan pertahankan. Kami berpandangan, event perlu diperbanyak karena menjadi motor penggerak utama pariwisata”, pungkasnya.
(*)



