Sutomo MPd, Pendidik dan Pejuang Literasi Banyumas

Kegemarannya menulis dimulai sejak di bangku SMA dalam bentuk cerpen dan puisi. Tetapi hasil karyanya hanya dinikmati sendiri dan belum pernah dipublikasikan. Itupun hanya iseng ketika mood datang. Berubah sesudah menjadi guru, terutama sejak diamanati menjadi kepala sekolah sejak 9 Agustus 2017. Sosok kelahiran Banyumas 21 Nopember 1971 ini mulai berkecimpung dalam dunia literasi.

“Kegiatan literasi yang pertama kami lakukan ketika menjadi Kepala SMPN 3 Gumelar. Kami mengadakan malam literasi khusus untuk pengurus OSIS dengan mendatangkan beberapa penyair yang ada di sekitaran Kabupaten Banyumas. Saat dialih tugaskan ke SMPN 3 Pekuncen dan SMPN 1 Gumelar (sebagai PLT) kegiatan tersebut kami lanjutkan”, katanya kepada mabur.co (13/11/2024).

Sutomo MPd

Mulai tanggal 10 November 2022 sampai sekarang, alumni S1 Pendidikan Geografi IKIP (UPI Bandung) ini dialih tugaskan menjadi Kepala SMPN 1 Lumbir dan menjadi PLT SMPN 3 Lumbir.

Derasnya gerakan literasi khususnya di sekolah-sekolah melatar belakangi sosok yang akrab disapa Bung Tomo ini untuk ikut andil bagian membekali siswa dalam kemampuan berliterasi.

“Ada enam jenis literasi yang kita kenal yaitu literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi digitasl, literasi budaya serta literasi keuangan. Dari ke enam literasi tersebut saya mencoba bergerak dalam literasi baca tulis dan literasi budaya. Hal ini didukung juga dengan Kurikulum Merdeka yang mengembangkan karakter pelajar sesuai dengan nilai nilai Pancasila atau kita kenal dengan istilah P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)”, jelasnya.

Wanto Tirta

Gerakan literasi di SMPN 1 Lumbir diakuinya berdampak positif terhadap para siswa khususnya literasi literasi baca tulis dan literasi budaya. Siswa makin gemar menulis dan sangat mencintai budaya khusunya budaya lokal. Literasi budaya mengangkat tema kearifan lokal sesuai dengan tema dala P5 Kurikulum Merdeka.

“Kearifan lokal dimasukan dalam kurikulum pembelajaran di sekolah. Budaya yang menonjol di sekitar desa Lumbir adalah kesenian Ebeg atau kuda kepang. Kami rapatkan dan disepakati dengan guru pengampu P5 mengangkat ebeg. Ebeg pertama kali tampil secara massal yang diikuti oleh kelas 7 sebanyak 240 siswa ketika HUT SMPN1 Lumbir ke-41 pada 2023”, ungkapnya.

Hadiri saat itu Wakil Bupati Banyumas Drs H Sadewo Tri Lastiono MM dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Drs Joko Wiyono MSi. Pada kesempatan tersebut Kepala Dinas Pendidikan memberikan nama ebeg SMPN 1 Lumbir yaitu Ebeg Edukasi.

Ebeg Edukasi sudah beberapa kali tampil baik tingkat kabupaten maupun nasional. Di tingkat kabupaten tampil di Alun alun Purwokerto tahun 2023 dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional. Kemudian tampil di GOR Satria Purwokwrto dalam rangka menyambut Gubernur Jawa Tengah (Ganjar Pranowo, red) dan terkahir Ebeg Edukasi tampil di Menara Teratai Purwokerto dalam acara Karnaval SCTV berkolaborasi dengan penyanyi Selfy Yama dengan lagu Konco Mesra.

Workshop

Selain ebeg SMPN 1 Lumbir melestarikan budaya lokal lengger. Lengger SMPN 1 Lumbir pada 10 Nopember 2024 diundang tampil di Menara Teratai Purwokerto dalam acara Karnaval SCTV.

Sebagai PLT Kepala SMPN 3 Lumbir Sutomo berusaha mengenalkan literasi khususnya literasi budaya dan literasi baca tulis. Sebagai catatan, SMPN 3 Lumbir merupakan sekolah eks Satap berdiri tahun 2006. Mulai tahun 2012 berubah statusnya menjadi SMPN 3 Lumbir. Lokasinya berada di bagian paling barat Kabupaten Banyumas. “Untuk masuk ke Kecamatan Lumbir kurang lebih berjarak 50 km dari ibu kota Kabupaten Banyumas. Sekolah ini berada di atas bukit dengan suasa lingkungan yang masih asri. Kita harus melewati 3 bukit dengan jalan yang dicor dan kanan kiri hutan pinus. Ketika hujan turun tanah dari kanan kiri jalan akan naik ke jalan raya mengakibatkan licin. Tentunya sangat berbahaya bagi yang menaiki kendaraan bermotor”, kisah alumni S2 Manajemen Pendidikan Islam (MPI) IAIN Purwokerto ini.

SMPN 3 Lumbir hanya didukung oleh satu sekolah yaitu SDN 2 Dermaji. Jumlah siswa yang masuk tergantung output dari SD tersebut. Pada kenyataanya tidak semua siswa SDN 2 Dermaji yang lulus otomatis masuk menjadi siswa SMPN 3 Lumbir. Ada sebagian yang sekolah di kota atau SMPN 1 Lumbir. Data Tahun 2024 jumlah siswa kelas 7 berjumlah 21 siswa Kelas 8 berjumlah 17 siswa dan kelas 9 berjumlah 35 siswa. Total jumlah siswa 73 siswa.

Sebagai PLT Kepala SMPN 3 Lumbir Sutomo berusaha semaksimal mungkin memberikan pengalaman pendidikan setara dengan sekolah lain walaupun dengan sarana prasarana yang sangat terbatas. Pada 2024 SMPN 3 Lumbir mendapatkan BOSKIN sebagai sekolah dengan kemajuan terbaik dari Kemendikbud.

Salah satu jenis kegiatan yang dilakukan dengan dana BOSKIN tersebut adalah melakukan kegiatan workshop literasi bagi guru dan siswa pada 13 sampai 15 Agustus 2024. Narasumber workshop adalah Kang Wanto Tirta (Penyair sekaligus Presiden Geguritan memberikan materi geguritan) dan Kang Riswo Mulyadi (Penyair dan Budayawan) memberikan materi puisi.

Riswo Mulyadi

Puncak kegiatan ini adalah Gelar Karya yang direncanakan tanggal 14 Desember 2024 berkolaborasi dengan masyarakat sekitar dengan agenda Launching Buku Antoiogi Puisi dengan Judul “Denting Sangga Langgit, Dari Bukit Melejit ke Langit” yang merupakan karya siswa dan guru. Harapannya, dari kegiatan ini siswa mampu memahami dan memiliki kemampuan berliterasi lebih baik.
(*)


Share

By About

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mabur.co

© 2025 Mabur.co