Oleh: Maria Tri Widayanti
Berangkat dari rumah pukul 08.00 WIB menuju YIA, cukup lancar. Diantar Pakde Minto Hartono perjalanan sangat santai kecepatan 30 km / jam.
Sampai Bandara aman, langsung check in dan masuk ruang tunggu. Namun sempat digeledah karena ada korek api yang terbawa di tasku. Ya, korek penunggu tas yang biasa kupakai ngidupin dupa. Terpaksa disita deh.
Penerbangan cukup nyaman sempat tertidur juga. Landing pun mulus. Ternyata sudah ditunggu oleh Mas Faza temannya Mbak Bela, mahasiswa IIUM (International Islamic University Malaysia) bimbingan disertasinya Pak Minta Harsana.
Dari bandara melewati jalan tol yang kiri kanannya perkebunan sawit menuju Kuala Lumpur yang berjarak 52 Km. Sampai Kuala Lumpur suasana sangat beda dari bayangan saya yang terbiasa nonton Upin Ipin hehe.
Kota modern dengan hunian dan perkantoran macam pencakar langit. Jalan yang bertingkat, kereta cepat yang relnya di atas. Kota KL terlihat sangat tertib dan relatif bersih.
Berhubung sudah lewat makan siang, karena landing jam 14.00, maka tujuan pertama adalah makan siang. Kami diantar ke “surganya makanan” di area jalan Kampung Bharu.
Berbagai jenis makanan tersedia di kawasan itu. Dan pilihan makan siang nasi lemak dan minum es Milo di Restoran Nasi Lemak Wanjo. Sebenarnya saat melihat sambalnya bergidig saya. Merah berminyak. Setelah dicicipi, eh ternyata nggak sepedas bayangan saya.
Sempat foto di sebuah rumah tradisional depan restoran Wanjo.
Dari Kampung Baharu, perjalanan langsung ke Hotel Stay With Bintang. Mandi dan beres-beres, rencana jalan kaki ke pusat kuliner jalan Alor. Eh, hujan. Tapi sebentar saja hujannya. Di sepanjang jalan Alor tersedia segala macam makanan khasnya Malaysia, China, India, Thailand, minus Indonesia (gak ada blas). Namun karena masih kenyang akhirnya lihat-lihat doang.
Sesudah itu mau balik waktu masih sore. Reza ngajak ke Menara Petronas. Tapi jalan kaki sambil wisata malam. Bagi kami yang keluarga besar ini jalan kaki sangat perlu.
Singkat cerita kami jalan kaki lebih dari 2 Km. Melewati jalur pedestrian yang tampilannya mirip jalan menuju pesawat dari ruang tunggu bandara. Di halaman Menara Petronas terdapat kolam dan air mancur menari. O iya, Petronas merupakan tujuan wisata di KL.
Pulang dari Petronas kita pakai teksi. Sampai hotel, mandi dan nulis ini.
(Bersambung)
*Dosen STIE Pariwisata API Yogyakarta



