Kerja keras tulus ikhlas segenap anggota Sanggar Budaya Karang Kepanjen terbayar lunas. Hampir tiga bulan mereka tekun berlatih dengan dukungan penuh warga Kepanjen. Dalam pergelaran Rampak Tarian Panji, Jumat (1/3/2024) malam mereka tampil maksimal dan diapresiasi Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa SE.
Pergelaran yang menandai malam puncak apresiasi Ruwahan Ageng Kiai Panji ini ditonton ratusan pengunjung yang memadati area bawah lapangan Gelora Panji. “Saya mengapresiasi upaya dan perjuangan untuk mengangkat narasi lokal Kiai Panji menjadi produk budaya. Saat saya datang pertama kali ke tempat ini, masih belum begini maju. Tadi begitu masuk, saya kaget karena ada pasar UMKM. Ini penting sebagai multi effect bagi perekonomian warga. Ke depan selaku pribadi maupun Pemerintah Kabupaten Sleman kami siap membantu”, tandasnya.

Rampak Tarian Panji diadaptasi dari Syair Panji karya Wahjudi Djaja dengan sutradara dan koreografer Jujuk Prabowo. Mengisahkan awal mula kepanjen sebagai sebuah kampung yang ditanami asem kranji. Pernah diserang hewan landak yang kemudian bisa diusir berkat ketulusan warga sehingga tunas-tunas tumbuh subur dan kampung pun makmur. “Dimainkan oleh warga Kepanjen yang rata-rata belum mengenal apa itu teater. Musik juga kami kreasi dari bahan dan irama yang sesuai karakter Kepanjen”, papar Jujuk Prabowo.
Pada bagian lain Lurah Trimulyo Kholik Harmoko merasa terharu dan bangga atas perjuangan warga padukuhan Karang Kepanjen. “Kami tentu saja akan memberikan suport agar Kepanjen bisa jauh lebih maju. Kami sudah mengusulkan untuk membangun Balai Budaya agar keberadaan sanggar bisa lebih berkembang dan potensi padukuhan bisa terkelola dengan lebih baik”, ungkapnya.

Hadir dalam malam apresiasi seni Ruwahan Ageng Kiai Panji jajaran OPD Kabupaten Sleman antara lain Dinas Kebudayaan, Dinas Pariwisata, Panewu Anom Sleman beserta jajaran, Koramil Sleman, Polsek Sleman, Penewu Anom Berbah, Pendamping Wisata Jajang Sukendar, Pendamping Kalurahan Budaya Trimulyo dan sejumlah tamu undangan. Turut memberi sambutan Dukuh Karang Kepanjen Erna Nurohmi dengan MC pegiat budaya Awang Rebo Legi.

Upaya untuk menyiapkan SDM wisata budaya dilakukan melalui workshop Phonegraphy yang menghadirkan fotografer Rakhmat S. Selain diisi materi kefotografian juga dilakukan praktik dengan objek yang ada di sekitar lokasi.
“Ada beberapa hal yang dijadikan prinsip saat kita mengambil objek fotografi. Perhatikan aspek kesederhanaan, garis diagonal, proporsi sepertiga bidang, ketepatan sudut pandang, perhatikan kontras, penonjolan objek, penggunaan bingkai, white balance, ruang tajam dan editing. Dengan Hp biasa dan sederhana kita bisa hasilkan karya”, paparnya di Kandang Kuda Kepanjen Jumat (1/3/2024) siang.
(*)



